Satria Antoni PhD, Direktur PT Riau Petroleum Mahato, resmi dicopot

Satria Antoni PhD, Direktur PT Riau Petroleum Mahato, resmi dicopot
Satria Antoni PhD, Direktur PT Riau Petroleum Mahato

Pekanbaru – Akhirnya Satria Antoni PhD, Direktur PT Riau Petroleum Mahato, resmi dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Riau. Alasan di balik pencopotan ini bukan sekadar soal administrasi — tapi soal akumulasi: laporan keuangan yang amburadul, jaringan vendor yang janggal, dan jejak politik yang terlalu terang.

Dalam catatan internal, laporan keuangan PT Riau Petroleum Mahato selama dipimpin Satria disebut berantakan — tak memenuhi standar akuntansi yang berlaku, rawan konflik kepentingan, dan gagal diaudit secara wajar. Audit internal bahkan merekomendasikan penindakan atas dugaan pelanggaran terhadap PP No. 54/2017 dan Permendagri 118/2018, aturan utama soal tata kelola dan rencana bisnis BUMD.

“Pengelolaan keuangannya seperti koperasi keluarga. Vendor ditunjuk tanpa proses terbuka, dan beberapa proyek tidak jelas output-nya,” ungkap salah satu sumber dari internal pemegang saham yang enggan disebutkan namanya.

Tak hanya soal duit, Satria juga terlalu dalam bermain politik. Dalam Pilgubri 2024 lalu, ia dikenal sebagai pendukung vokal paslon Syamsuar-Mawardi. Bahkan disebut ikut membentuk barisan buzzer, meski akhirnya calon jagonya kalah telak. Alih-alih menjaga profesionalisme, ia justru membuka pintu intervensi politik ke dalam tubuh BUMD.

Ketika dikonfirmasi soal pencopotan dirinya, Satria menjawab singkat: “Saya pasrah. Saya akan cari kerja ke Brunei Darussalam.”

Dengan pencopotan ini, Pemprov Riau membuka babak baru untuk menata ulang Riau Petroleum Mahato — perusahaan energi strategis yang sebelumnya diharapkan jadi tulang punggung daerah dalam pengelolaan migas. Kini publik menunggu, siapa yang akan membersihkan warisan kacaunya laporan, amburadulnya kontrak, dan jejak politisasi yang ditinggalkan.(Yb)

 

 

 

 

#Direktur PT Riau Petroleum Mahato #Satria Antoni Dicopot