Pekanbaru--Ustadz Alnofiandri Dinar merupakan salah satu tokoh yang memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan dakwah dan pendidikan di Provinsi Riau. Pria kelahiran Solok, 13 November 1984 ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memajukan pendidikan Islam dan kesejahteraan masyarakat di berbagai pelosok Riau.
Latar belakang pendidikan yang kuat dari Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Padangpanjang (1991-1997) dan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar Kairo Mesir (2003-2007) menjadi fondasi kokoh bagi kiprahnya. Pengalaman menimba ilmu di institusi bergengsi ini membentuk cara pandang yang moderat dan pemahaman Islam yang mendalam.
Sejak kembali ke tanah air, Ustadz Alnofiandri aktif berkontribusi di dunia pendidikan sebagai Dosen Luar Biasa di Pusat Bahasa UIN Suska Riau (2013-2020). Perannya sebagai Dai Cordofa Riau dan Dai Ambassador Dompet Dhuafa membawanya menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari pelosok Riau hingga mancanegara seperti Jepang dan Korea Selatan.
Kepeduliannya terhadap masyarakat adat terbukti melalui pembangunan Mushalla Cordofa di komunitas Talang Mamak dan renovasi Masjid al Mukhlisin di Pebidaian. Tidak hanya di Riau, kepedulian sosialnya juga terlihat saat membangun kembali tiga masjid di Lombok pasca gempa 2018.
Pencapaian terbesarnya terlihat sejak 2020 memimpin YTWU (Yayasan Tabung Wakaf Umat) hingga sekarang. Di bawah kepemimpinannya, telah berdiri lima Pesantren Nurul Azhar di berbagai lokasi, termasuk di wilayah komunitas Talang Mamak. Program beasiswa penuh untuk 92 santri penghafal Al-Quran menunjukkan komitmennya dalam mencerdaskan generasi muda.
"Ustadz Alnofiandri adalah sosok yang memiliki visi jauh ke depan dalam membangun pendidikan Islam di Riau. Kehadirannya membawa perubahan signifikan, terutama dalam membuka akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat pedalaman," ungkap Dr Junaidi SHI, M.Hum tokoh sekaligus pengamat pendidikan Riau.
Kontribusinya dalam penyebaran literasi Al-Quran juga patut diapresiasi dengan pendistribusian lebih dari 45.000 mushaf Al-Quran. Pendirian Rumah Quran Nurul Azhar di Pekanbaru dan Duri semakin memperkuat komitmennya dalam syiar Islam.
Program pendidikan anak usia dini melalui Preschool dan Kindergarten Nurul Azhar menunjukkan pemahaman komprehensifnya tentang pentingnya pendidikan sejak dini. "Pendekatan pendidikan yang diterapkan Ustadz Alnofiandri sangat visioner," kata Dr Junaidi.
Kepedulian sosialnya juga terbukti melalui pembangunan masjid di berbagai lokasi, termasuk di Cianjur pasca gempa 2022. Hal ini menunjukkan konsistensinya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, tidak hanya di Riau tapi juga di luar daerah.
Di tengah berbagai tantangan, Ustadz Alnofiandri terus menunjukkan dedikasi dan komitmen dalam memajukan pendidikan dan dakwah di Riau. Pengabdiannya yang tulus dan pencapaiannya yang nyata menjadikannya sosok yang dihormati dan teladan bagi masyarakat Riau dalam membangun peradaban Islam yang rahmatan lil 'alamin.
"Dalam dakwah dan pendidikan, kita harus menjunjung tinggi persatuan dan mengesampingkan perbedaan-perbedaan kecil yang justru bisa memecah belah umat. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bersama-sama membangun umat dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat," cakap Ustadz Alnofiandri Dinar saat ditanya tentang pandangannya mengenai dakwah di era modern.
Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat dalam hal-hal furu'iyah (cabang) seharusnya tidak menghalangi kerja sama dalam kebaikan, apalagi dalam perbedaan pandangan politik. "Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan kita berbeda-beda agar kita saling mengenal dan memahami. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bersatu dalam kerangka dakwah dan pendidikan untuk membangun generasi yang berakhlak dan bermanfaat," jelasnya.
Islam adalah agama yang membawa rahmat. "Kita tidak boleh terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif. Fokus utama kita adalah bagaimana mengangkat harkat dan martabat umat melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi," tambah Ustadz Alnofiandri.
Dalam berbagai kesempatan, Ustadz Alnofiandri selalu mengajak para dai dan pendidik untuk bersatu dalam visi besar membangun umat. "Mari kita fokus pada hal-hal yang menyatukan, bukan yang memisahkan. Banyak PR besar yang harus kita selesaikan bersama, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dan pembinaan akhlak generasi muda. Ini semua membutuhkan kerja sama dan persatuan dari semua elemen masyarakat," tegasnya. (*)
#Pendakwah Riau