PEKANBARU, Pemerhati politik di Riau, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. Ia menyoroti maraknya praktik politik uang yang menjadi masalah serius. Menurutnya, biaya politik yang sangat besar menyebabkan kinerja kepala daerah sulit maksimal karena mereka terbebani untuk mengembalikan modal politik yang telah dikeluarkan.
“Pemerintah harus segera mengevaluasi sistem Pilkada di Indonesia. Biaya politik yang tinggi tidak hanya merugikan demokrasi, tetapi juga menghambat kepala daerah untuk fokus pada pembangunan,” ujar Muhammadun.
Keprihatinan ini turut disoroti oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara peringatan ulang tahun Partai Golkar ke-60. Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung tekanan psikologis yang dialami para peserta Pilkada, baik yang menang maupun kalah.
“Pemenang Pilkada sulit tersenyum, apalagi yang kalah,” ungkap Prabowo, menggambarkan beratnya perjuangan dan tantangan yang dihadapi dalam proses Pilkada.
Pernyataan ini memicu diskusi di berbagai kalangan mengenai perlunya reformasi sistem Pilkada agar lebih bersih, transparan, dan efisien, sehingga mampu melahirkan pemimpin daerah yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat.** MDN
#Pemilu 2024