Pekanbaru, Harian Suluh. Com—Program andalan Presiden Prabowo Subianto, Makanan Bergizi Gratis (MBG), tercoreng di Riau. Nama Ulul Azmi, Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Riau, mencuat dalam dugaan praktik pungutan liar terhadap pelaksana dapur MBG.
Dalam rekaman yang diperoleh tim redaksi, Ulul Azmi terdengar membahas “fee” kepada calon pelaksana dapur MBG di tiga lokasi. Pada rekaman pertemuan kedua, tepatnya menit 6:00–8:10, terdengar permintaan:
Success Fee sebesar Rp50 juta – Rp60 juta per titik dapur,
Commitment Fee sebesar Rp1.000 – Rp1.500 per porsi makanan,
Kedua fee ini disebut wajib dibayarkan setelah masing-masing tahapan administrasi selesai.
Untuk memberikan kesan legalitas, Ulul Azmi diduga memanfaatkan yayasan pribadi bernama Yayasan Riau Emas Gemilang, yang dipimpin oleh Wismoyo Haris Munandar, orang kepercayaannya sekaligus junior saat kuliah. Haris dikenal sebagai “ajudan bayangan” Ulul Azmi dalam berbagai kegiatan lapangan.
Yayasan tersebut digunakan sebagai “kendaraan” pelaksanaan dapur MBG dan diklaim merupakan bagian dari struktur resmi BGN, meski tidak ditemukan dokumen resmi yang menunjukkan keterkaitan dengan lembaga pusat. Para mitra lokal dipaksa menyetor dana awal hingga Rp70 juta, lalu diwajibkan membayar setoran rutin sebesar Rp1.000–Rp1.500 per porsi makanan selama program berjalan.
> “Kami berniat membantu program Pak Prabowo. Tapi justru jadi korban pungli dan tekanan dari tim Azmi,” ungkap salah satu korban yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi temuan ini, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Lodewyk Pusung, Wakil Kepala BGN, memberikan pernyataan tegas:
“Kami akan segera memanggil yang bersangkutan ke pusat. Tidak ada ruang bagi penyimpangan dalam program nasional ini,” ujarnya.
Pada 26 Juni, Ulul Azmi dipanggil ke Jakarta untuk dimintai pertanggungjawaban. Informasi yang diterima redaksi menyebutkan ia tampak tertunduk dan terdiam setelah menjalani sesi pemeriksaan internal oleh pihak BGN pusat.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi apakah Ulul Azmi telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Regional BGN Riau atau hanya dijatuhi sanksi administratif.
Skandal ini telah mencoreng tujuan mulia program MBG, yang digagas untuk memberikan akses makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dan kelompok rentan. Kini, semua mata tertuju pada langkah BGN pusat dan aparat penegak hukum: akankah integritas program ini ditegakkan, atau justru dikorbankan oleh permainan kotor orang dalam?***mdn
#Pungli MBG Riau #Ulul Azmi MBG