Hak Jawab Larshen Yunus terhadap Pemberitaan di HarianSuluh.com

Hak Jawab Larshen Yunus terhadap Pemberitaan di HarianSuluh.com
Larshen Yunus

PEKANBARU — Pemberitaan rilis dinaikan sepihak yang dinilai tendensius, fitnah, dan tanpa konfirmasi kembali terjadi. Hal ini mendapat sorotan serius dari Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus Simamora.

Larshen Yunus menyampaikan protes keras, hak jawab, dan hak koreksi atas pemberitaan yang dimuat media online HarianSuluh.com dengan judul:.“Tokoh Muda Golkar Riau: Larshen Yunus Simamora Bikin Gaduh dan Memecah Belah, Bukan Kader Golkar”, yang terbit pada Senin, 3 November 2025 pukul 14.39 WIB.

Menurutnya, judul berita tersebut tendensius, brutal, mengandung fitnah dan ujaran kebencian. Selain itu, foto yang ditampilkan tidak relevan dengan isi berita, serta mencantumkan keterangan “mantan napi” yang disebutnya tidak benar dan merupakan fitnah keji.

“Sebelum berita hoaks itu kami perkarakan ke meja hukum, kami sampaikan dulu protes keras, hak jawab, dan hak koreksi. Setelah itu, kami akan meminta surat rekomendasi dari Dewan Pers untuk memastikan bahwa itu bukan produk jurnalistik, agar bisa ditindaklanjuti melalui mekanisme hukum pidana atau pelanggaran UU ITE,” tegas Larshen Yunus.

Ketua KNPI Riau itu menilai pemberitaan tersebut sebagai bentuk hoaks dan perbuatan melawan hukum (PMH) yang kerap dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Informasi yang beredar menyebutkan, pemberitaan itu berawal dari pernyataan Larshen Yunus terkait penunjukan Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tanjung, MT (ADK) sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau. Dalam pemberitaan tersebut, muncul seseorang bernama Buyung Ihksan yang mengklaim diri sebagai Tokoh Muda Golkar Riau dan menuding pernyataan Larshen Yunus provokatif serta memperkeruh suasana politik internal Golkar.

Menanggapi hal itu, Larshen Yunus balik mempertanyakan kredibilitas pihak yang menyerangnya.

“Beliau itu siapa sih? Nggak jelas. Heboh tak menentu. Yang kami kritik saja tidak reaktif, kok dia malah meledak-ledak seperti orang mabuk di siang bolong. Terlalu norak, jijik sekali. Justru seperti inilah yang membuat gaduh — maling teriak maling,” ujarnya sambil menikmati secangkir kopi di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (3/11/2025).

Lebih lanjut, Larshen Yunus menegaskan bahwa isi dan judul berita HarianSuluh.com tidak sinkron, bahkan cenderung brutal dan tendensius.

“Inilah contoh berita hoaks. Sekalipun sudah ratusan kali dilaporkan, saya belum pernah jadi napi. Berita seperti ini wajib jadi atensi aparat penegak hukum agar kejahatan digital benar-benar ditindak,” tegasnya.

Ia juga menilai, upaya memfitnah dirinya adalah bentuk pengalihan isu dan cara untuk memecah konsentrasi dalam menjalankan demokrasi yang sehat.

“OTK yang memfitnah kami itu segera akan dilaporkan. Selain jijik dan norak, ini juga merupakan perbuatan asbun (asal bunyi),” tutup Larshen Yunus dalam siaran persnya.

 

#hakjawab